30 September 2025 10:52 pm

Oleh: Miswanto

Keamanan digital adalah kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Saat ini sebagian besar kegiatan kita lebih banyak dilakukan secara digital. Kegiatan seperti mendaftar pendidikan (kuliah), transaksi bank, jual beli barang online, dan masih banyak lagi.

Teknologi digital ini banyak memberikan kemudahan bagi orang-orang. Akan tetapi kemudahan akses informasi ini berpotensi disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk kejahatan siber seperti pencurian identitas, cyberbullying, dan mengakses hal-hal ilegal lainnya. Berikut ini sejumlah kejahatan siber di Indonesia menurut Media Indonesia.

Gambar 1. Sejumlah Kejahatan Siber di Indonesia
(Sumber: Media Indonesia)

Secara umum, penyalahgunaan tersebut bisa terjadi karena dua faktor utama. Pertama karena memang keamanan digital yang masih menjadi hal yang sering diabaikan oleh para pe-gawai. Kedua adalah memang kejadian semacam itu sudah menjadi ‘pekerjaan dan keahlian’ para penjahat siber.

Berikut ini data yang berpotensi disalahgunakan oleh para penjahat siber tersebut.

  • Data Pribadi

Sebaiknya kita tidak sembarangan memberikan atau menyebarkan data pribadi, seperti nama, nomor telepon, alamat, nama keluarga, alamat email, IP address. Data pribadi seperti ini seringkali didapatkan melalui teknik social engineering, dan yang lebih parah apabila data pengguna sudah mereka kuasai akan digunakan untuk membuka akun kartu kredit dengan nama pengguna tersebut.

  • Data Pembayaran

Seringkali kita melakukan transaksi secara digital. Pada saat transaksi tersebut tentu ada banyak informasi pembayaran yang kita dapatkan. Beberapa informasi yang tidak boleh dibagikan adalah data yang berisi tentang rincian pembayaran, seperti nomor kartu kredit (debit), PIN, dan nomor rekening bank. Informasi tersebut bisa disalahgunakan penjahat siber untuk melancarkan aksinya

  • Data Kesehatan

Data kesehatan biasanya memuat informasi tentang kesehatan pengguna, termasuk riwayat medis, resep obat, asuransi kesehatan, kunjungan dokter, dan riwayat berobat ke rumah sakit. Jika penjahat siber mendapatkan data kesehatan pengguna, mereka bisa melakukan klaim asuransi palsu, memesan, dan menjual resep obat secara ilegal.

Terkait dengan hal tersebut, maka para pe-gawai perlu menjaga keamanan digital dari datanya sendiri-sendiri. Ingat pesan di atas, “datamu tanggungjawabmu”. Berikut ini beberapa cara menjaga keamanan digital.

  • Menyimpan data secara offline

Langkah aman dan yang mudah dilakukan untuk menjaga keamanan digital adalah dengan menyimpan data penting secara offline. Saat ini memang banyak layanan penyimpanan cloud yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan segala jenis file.

Namun penjahat siber biasanya selalu dapat menemukan celah untuk mengaksesnya. Oleh karena itu, sebaiknya pengguna menyimpannya di flashdisk, harddisk eksternal, atau media penyimpanan lain yang tidak terkoneksi internet.

Kita harus berhati-hati jika kita membuka file-file tersebut, saat gawai kita terhubung dengan koneksi internet (apalagi koneksi internet di tempat umum. Pun saat kita ingin membagikannya karena alasan tertentu, silakan enkripsi terlebih dahulu untuk menambah perlindungan.

  • Browsing dengan aman

Pengguna perlu memperhatikan website yang diakses. Pastikan website tersebut aman dan tidak dapat merekam data-data pengakses. Sementara itu untuk mengecek keamanan website dapat dilihat dari ada tidaknya sertifikat Secure Sockets Layer atau disingkat SSL. Tanda yang mudah dilihat dari SSL ini adalah adanya ikon gembok pada kolom URL di sebelah kiri atas, atau yang juga yang beralamat HTTPS. Jika website tersebut belum memiliki sertifikat SSL, silakan beralih ke website lain. SSL akan mengenkripsi koneksi dan data pengunjung menuju server website tersebut.

  • Mengatur password yang kuat

Dalam dunia digital, password adalah kunci masuk ke file, akun, sistem, atau aplikasi digital yang kita pakai. Gunakanlah password dengan kombinasi yang rumit antara huruf, simbol, dan angka yang masih dapat kita ingat. Akan lebih baik jika jumlah karakter password yang dibuat cukup panjang.

Menggunakan password yang lemah akan berpotensi menjadi korban cracking, salah satunya adalah brute force. Selain itu, jangan samakan password di semua akses masuk sistem/akun media sosial, karena jika hal buruk terjadi, maka semua akun/sistem pengguna akan terkena dampaknya.

  • Mengaktifkan autentikasi

Autentikasi adalah sebuah proses untuk memverifikasi apakah yang bersangkutan benar-benar pengguna yang sah. Mengaktifkan autentikasi dua faktor (sidik jari, wajah, kode OTP) terbukti ampuh untuk menghindari dari pencurian data-data penting dari pengguna yang tidak memiliki izin.

  • Periksa Koneksi Anda

Saat pengguna melakukan transaksi bank secara online, pembayaran menggunakan kartu kredit di situs atau aplikasi online, atau menggunakan aplikasi keuangan digital lainnya, perhatikan apakah koneksi internetnya sudah aman. Penjahat siber seringkali menyusup melalui jaringan yang digunakan pengguna.  Kita bisa menggunakan VPN agar IP address yang digunakan tetap aman.

  • Mengenkripsi aset digital

Hal ini akan sangat berguna terkhusus pengguna yang menjadi pekerja seni dan mempromosikan hasil karya seninya melalui media digital. Biasanya setiap karya seni digital akan memiliki digital signature untuk menjamin bahwa itu memang asli karya pengguna.

Dampak yang terjadi apabila tidak mengenkripsi aset digital Anda adalah akan banyak yang mengaku sebagai pencipta karya dan tentu banyak beredar karya tiruan.

Meski sudah sering diinformasikan, masih saja ada orang-orang dengan tidak sadar membagikan data pribadinya di media sosial, misalnya mengunggah foto KTP/kartu kredit di status atau postingan mereka. Hal ini sepertinya sepele, tetapi akan berakibat fatal apabila sudah penjahat siber yang menyalahgunakannya. Jangan sekali-kali mudah percaya orang lain terlebih lagi melalui dunia maya.

Gambar 2. Cara Melindungi Data Pribadi di Internet
(Sumber: https://ditsmp.kemdikbud.go.id)

Kesadaran akan keamanan digital ini harus dibangun, sebagaimana yang pernah penulis ungkapkan dalam sebuah presentasi pada Webinar Indonesia Makin Cakap Digital yang diselenggarakan oleh Tim Siber Kreasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Nganjuk pada tanggal 14 September 2021 (Miswanto, Tips dan Trik Menghindari Kejahatan di Ruang Digital, 2021: 15).

Kejahatan digital semakin marak,
Hal ini membuat semua rusak,
Semua aspek kehidupan mangkrak,
Kadang bisa sakit mendadak,
Ekonomi hancur kesehatan pun bisa luntur,
Data harus dijaga,
Keamanan kudu terpelihara,
Cari untung tanpa buntung,
Berdaya di dunia nyata,
Berjaya di dunia maya,

(Tulisan ini diambil dari buku “Piawai Bergawai” karya Miswanto, ISBN: 978-623-97450-8-0)